Tweet |
![]() |
Mushaf alquran yang dibakar (ilustrasi) |
Jumat, 24 Pebruari 2012 04:36 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Kantor pemerintaha
Afghanistan memgungkapkan secara resmi bahwa Presiden Amerika Serikat
Barack Obama mengirim surat permintaan maaf kepada Presiden Afghanistan
Hamid Karzai atas pembakaran Al Quran di pangkalan tentara Amerika
Serikat. Pernyataan itu disampaikan Kamis (23/2).
Obama menyatakan kejadian itu tidak disengaja dan menjanjikan penyelidikan penuh.
"Saya ingin menyatakan penyesalan mendalam atas
kejadian itu," kata Obama dalam surat disampaikan kepada Karzai oleh Duta Besar Amerika Serikat Ryan Crocker.
"Saya sampaikan kepada Anda dan rakyat Afghanistan permintaan tulus maaf saya," kata Obama.
"Kesalahan itu tidak disengaja. Saya meyakinkan Anda bahwa kami akan mengambil langkah sesuai untuk menghindari kejadian itu terulang, untuk menangani yang bertanggung jawab," kata surat tersebut.
Pembakaran Quran di pangkalan udara tentara Amerika Serikat di Bagram, utara Kabul, itu memicu tiga hari unjukrasa sengit benci Amerika Serikat di Afghanistan, dengan sedikit-dikitnya 12 pengunjukrasa tewas.
Gerilyawan Taliban, yang diperangi Amerika Serikat, mendesak pengunjukrasa Afghanistan menyerang dan membunuh pasukan asing untuk membalas pembakaran Quran di pangkalan udara kelolaan Amerika Serikat Bagram di utara Kabul.
"Anda harus berani melancarkan serangan terhadap pangkalan pasukan penyerbu, iringan tentara mereka, membunuh mereka, menangkap mereka, mengalahkan mereka dan mengajar mereka untuk tidak lagi berani menghina kitab suci Alquran," kata pernyataan Taliban.
Obama menyatakan kejadian itu tidak disengaja dan menjanjikan penyelidikan penuh.
"Saya ingin menyatakan penyesalan mendalam atas
kejadian itu," kata Obama dalam surat disampaikan kepada Karzai oleh Duta Besar Amerika Serikat Ryan Crocker.
"Saya sampaikan kepada Anda dan rakyat Afghanistan permintaan tulus maaf saya," kata Obama.
"Kesalahan itu tidak disengaja. Saya meyakinkan Anda bahwa kami akan mengambil langkah sesuai untuk menghindari kejadian itu terulang, untuk menangani yang bertanggung jawab," kata surat tersebut.
Pembakaran Quran di pangkalan udara tentara Amerika Serikat di Bagram, utara Kabul, itu memicu tiga hari unjukrasa sengit benci Amerika Serikat di Afghanistan, dengan sedikit-dikitnya 12 pengunjukrasa tewas.
Gerilyawan Taliban, yang diperangi Amerika Serikat, mendesak pengunjukrasa Afghanistan menyerang dan membunuh pasukan asing untuk membalas pembakaran Quran di pangkalan udara kelolaan Amerika Serikat Bagram di utara Kabul.
"Anda harus berani melancarkan serangan terhadap pangkalan pasukan penyerbu, iringan tentara mereka, membunuh mereka, menangkap mereka, mengalahkan mereka dan mengajar mereka untuk tidak lagi berani menghina kitab suci Alquran," kata pernyataan Taliban.
TERKAIT :
Sumber Berita
Tweet |
Diposkan Oleh : luxspia ~ News, Music, Sport, Articles, Religius

Semoga bermanfaat bagi bloggers. Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar