Tweet |
Akhirnya Indonesia punya pesawat kepresidenan. Bulan Agustus tahun depan, bertepatan dengan ulang tahun negara ke-68 diharapkan pesawat Boeing 737-800 Business Jet-2 ini akan tiba di tanah air. Bagi Anda yang tidak setuju dengan adanya pesawat khusus bagi
presiden ini terpaksa harus setuju karena pesawat sudah dibayar. Kontan. Cash. Harganya 58,6 juta dollar Amerika. Ditambah biaya perubahan interior yang besarnya 27 juta dollar plus pemasangan system keamanan seharga 4,5 juta dollar maka total uang negara yang keluar banyaknya 91 juta dollar Amerika.
presiden ini terpaksa harus setuju karena pesawat sudah dibayar. Kontan. Cash. Harganya 58,6 juta dollar Amerika. Ditambah biaya perubahan interior yang besarnya 27 juta dollar plus pemasangan system keamanan seharga 4,5 juta dollar maka total uang negara yang keluar banyaknya 91 juta dollar Amerika.
Pesawat ini direncanakan akan bisa dipakai selama 35 tahun. Karena ini pemakaian jangka panjang jadi jatuhnya lebih hemat membeli daripada menyewa. Menurut keterangan resmi sekretaris kementerian sekretariat negara, negara dapat menghemat 32,136 juta dollar dalam kurun 5 tahun beroperasinya pesawat. Dalam
hitung-hitungan sampai keluar angka sebesar itu biaya pembelian
pesawat, biaya operasional dan perawatan dihitung besarnya 138.166.000
dollar. Kalau saya tidak salah berarti selama 5 tahun biaya operasional dan perawatan dihitung besarnya 47.166.000 dollar. Benarkah
dalam 5 tahun pesawat kepresidenan sekelas Boeing 737-800 BJ-2 ini
biaya operasional dan perawatannya 47,166 juta dollar?
Mari kita lihat pesawat kepresidenan negara lain berapa biaya operasional dan pemeliharaannya. Sama-sama buatan Boeing, hanya bedanya ini Boeing VC-25, versi pesawat penumpang militer dari Boeing 747-200B. Pesawat ini adalah pesawat kebanggaan Amerika, Air Force One.
Seandainya AF-1 yang
dipakai Obama adalah pesawat Boeing 737-800 seperti pesawat kepresidenan
RI saya yakin biaya yang dikeluarkan tidaklah banyak berbeda dengan
pesawat Boeing VC-25. Sekitar 181.757 dollar Amerika per jam. Kalau
mengikuti perhitungan sekretariat negara dimana biaya operasional dan
perawatan selama 5 tahun besarnya 47.166.000 dollar, berarti selama 5
tahun pertama pesawat presiden RI hanya bisa terbang selama 259,5 jam. Per tahun hanya bisa terbang 51,9 jam saja. Ini belum termasuk biaya perawatan rutin tahunan yang tentu mahal. Apalagi
pesawat ini direncanakan akan beredar selama 35 tahun maka semakin lama
semakin besar biaya perawatan. Sebaliknya jumlah jam terbang akan
semakin sedikit karena tidak banyak lagi uang tersisa untuk biaya
terbang.
Sekali lagi kalau perhitungan saya ini benar. Semoga perhitungan saya ini salah atau saya salah mengartikan keterangan pejabat sekretariat negara itu. Karena kalau perhitungan saya benar maka perhitungan secretariat negara yang salah otomatis biaya operasional dan biaya perawatan akan membengkak. Jauh dari perkiraan semula. Kalau ini yang terjadi tentu punya pesawat kepresidenan tidak menjamin negara bisa lebih menghemat daripada menyewa pesawat komersil.
Jadi buat apa membeli pesawat untuk presiden?
Tweet |
Diposkan Oleh : luxspia ~ News, Music, Sport, Articles, Religius
Judul Posting :Benarkah Punya Pesawat Kepresidenan Lebih Hemat?
Semoga bermanfaat bagi bloggers. Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar.
Semoga bermanfaat bagi bloggers. Terimakasih atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar